5 Macam Terapi Fisik untuk Kondisi Skoliosis
Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang melengkung tidak normal. Menurut sejumlah situs kesehatan, kondisi ini banyak yang tidak teridentifikasi penyebabnya. Sehingga, mayoritas penderita skoliosis tidak mengetahui awal perubahan arah tulang belakangnya sampai ia merasakan sakit berlebih atau menyadari perubahan postur tubuhnya. Jika sudah begini, mau tak mau penderita skoliosis perlu mendapatkan terapi fisik dari klinik yang menyediakan fasilitas scoliosis rehab. Adapun macam terapi fisik yang mungkin diterima oleh penderita skoliosis meliputi:
1. Latihan
rentang gerak
Latihan rentang gerak atau range-of-motion exercise merupakan
terapi fisik untuk penderita skoliosis dengan kondisi ringan. Artinya,
kelengkungan pada tulang belakangnya masih belum begitu ekstrem dan kemungkinan
untuk kembali seperti normal masih lebih mudah. Terapis nantinya akan
menyarankan penderita skoliosis untuk melakukan latihan gerak tubuh yang
ringan-ringan saja. Tujuannya adalah mengurangi keterbatasan tubuh. Contoh
latihan rentang gerak adalah gaya chest
stretch, back stretch, child’s pose, hip stretch, dan lain sebagainya.
2. Latihan
kekuatan
Terapi lanjutan dari latihan
rentang gerak adalah latihan kekuatan. Perawatan satu ini akan terfokus pada
otot-otot di sekitar tulang belakang maupun bagian tubuh lain yang melemah
karena perubahan posisi tulang belakang. Gerakan-gerakan seperti pelvic tilts, cat-camel, double-leg
abdominal press, single leg balance, hingga plank dapat membantu menguatkan kembali otot-otot pinggul, bahu,
ataupun kepala dan kaki penderita skoliosis.
3. Terapi
kompresi dingin
Cold
compression therapy atau
terapi kompresi dingin diberikan pada penderita skoliosis yang merasakan nyeri
tak berkesudahan karena kelengkungan pada tulang belakangnya. Perawatan dengan
alat bantu elektronik ini akan memanfaatkan tekanan udara untuk menghilangkan
rasa nyeri pasien. Unit (alat) terapi dingin bekerja dengan cara membatasi transmisi
serat nyeri dan konduksi saraf dalam tubuh. Dengan begitu, rasa nyeri yang
dialami pengidap skoliosis akan berkurang.
4. Stimulasi
otot listrik transkutan (TENS)
TENS atau transcutaneous electrical muscle stimulation merupakan jenis terapi
fisik yang hampir serupa dengan terapi kompresi dingin. Pasalnya, kedua terapi
ini menggunakan alat bantu elektronik untuk menghilangkan rasa nyeri yang
dialami oleh penderita skoliosis. Hanya saja, terapi TENS sering diberikan
kepada pengidap skoliosis degeneratif, atau kondisi skoliosis karena penuaan
alami tubuh. Selain itu, unit (alat) terapi TENS memanfaatkan arus listrik
untuk menghilangkan rasa sakit itu.
5. Terapi
ultrasonografi
Ultrasonografi atau USG umumnya
dikenal untuk mengecek kondisi janin maupun kesehatan kandungan dan/kelamin.
Namun ternyata alat ini juga bisa digunakan untuk mengendalikan rasa nyeri pada
otot punggung akibat skoliosis. Terapi ini biasanya diberikan pada penderita
skoliosis dewasa, dengan rentang terapi 2-3 kali seminggu dalam sebulan selama 10
menit tiap sesinya.
Tidak ada komentar: