Penyebab Umum Ptosis dan Faktor Risiko yang Memicunya
Apa itu ptosis? Dilansir dari
hellosehatcom, ptosis merupakan suatu kondisi berupa penurunan kelopak mata
atas. Seiring bertambahnya usia, kelopak mata bagian bawah sering mulai menurun
karena berkurangnya kekuatan otot yang berperan mengendalikan kelopak mata.
Akan tetapi, jika yang turun adalah kelopak mata atas, penglihatan Anda memang
bisa terganggu.
Tergantung pada tingkat keparahan kondisinya, penurunan kelopak mata
bagian atas tersebut bisa menghalangi ataupun mengurangi penglihatan. Semuanya
tergantung pada seberapa banyak kondisi yang menutupi pupil. Pada dasarnya,
kondisi tersebut juga akan membaik, baik melalui proses secara alami ataupun melalui
intervensi medis. Untuk mengenali kondisi tersebut, penyebab umum ptosis tetap harus diketahui agar lebih mudah dalam
menangani dan mencegah bagi yang belum terkena.
Berbagai
Penyebab Ptosis
Gejala utama dari ptosis kelopak mata adalah salah satu atau
kedua kelopak mata Anda mengendur. Pada beberapa kasus, kondisi ini dapat
mempengaruhi penglihatan Anda. gejala yang menyertai kondisi ini adalah mata
menjadi sangat kering atau sangat berair. Wajah penderita juga terlihat lebih
lelah. Saat sedang berbicara, penderita juga harus memiringkan kepala agar
dapat melihat dengan lebih jelas. Dalam kondisi yang berat, penderita dapat
mengalami sakit kepala atau migrain. Berbagai gejala ini diakibatkan oleh
berbagai penyebab umum ptosis.
Penyebab ptosis ini digolongkan menjadi dua hal yaitu berdasarkan
jenisnya. Terdapat dua jenis ptosis yaitu yang terjadi secara alami dan akibat
kondisi medis. Pada kasus pertama yaitu penurunan kelopak mata atas yang
terjadi secara alami, siapapun memang bisa mengalaminya, namun kondisi ini umumnya
terjadi pada lansia karena adanya proses penuaan alami.
Kondisi ini dapat terjadi secara alami jika tendon yang menempel di otot
levator dan berperan mengangkat kelopak mata ini meregang. Peregangan tersebut
akan terjadi seiring pertambahan usia. Akan tetapi, orang dengan usia berapapun
bisa mengalami kondisi ini, bahkan bayi terkadang lahir dengan kondisi ini,
tetapi kasus ini langka.
Penyebab umum ptosis yang
terjadi secara alami berikutnya adalah adanya trauma atau neurologis. Anak-anak
yang mengalami ptosis juga bisa mengalami amblyopia atau mata malas. Kondisi
ini bisa memperlambat ataupun membatasi penglihatan penderitanya.
Selain disebabkan oleh kondisi alami tubuh, penurunan kelopak mata atas
juga dapat disebabkan oleh kondisi medis. Kondisi medis sebagai penyebab umum ptosis akan semakin
serius jika kondisi tersebut terjadi pada kedua kelopak mata. Jika hanya satu
kelopak mata yang turun, maka dimungkinkan disebabkan adanya cedera saraf atau
timbilan sementara (inflamasi atau pembengkakan kelopak mata yang umumnya tidak
berbahaya dan biasa juga disebut bintitan). Akan tetapi, jika kedua kelopak
mata yang mengalami ptosis, maka lain ceritanya. Terdapat kemungkinan mengalami
gangguan medis tertentu.
LASIK atau sebutan untuk operasi katarak, terkadang juga dapat menjadi
penyebab dari ptosis. Hal ini dikarenakan otot atau tendon yang tertarik. Dalam
beberapa kasus, penurunan kelopak mata ini disebabkan karena kondisi yang lebih
serius, seperti stroke, tumor otak, ataupun kanker saraf atau otot. Kelainan
neurologis yang juga memengaruhi saraf ataupun otot mata, seperti myasthenia
gravis, juga bisa menyebabkan ptosis. Penyakit lainnya yang dapat menyebabkan
ptosis adalah diabetes dan sindrom Horner.
Faktor
Risiko Ptosis
Selain mengenal penyebab
umum ptosis di atas, Anda juga harus mengetahui apa saja faktor risikonya. Kondisi
ptosis dapat dialami oleh pasien dengan usia berapapun. Ptosis atau penurunan
kelopak mata dapat diatasi dengan cara mengurangi berbagai faktor risiko yang dapat
memicu kondisi penurunan kelopak mata atas ini.
Terdapat
rangkaian faktor pemicu ptosis yaitu kondisi penuaan, termasuk penuaan dini
karena adanya pengenduran otot di kelopak mata. Kenaikan kadar gula dalam darah
juga dapat berpengaruh, termasuk kondisi prediabetes. Adanya beberapa faktor
risiko tambahan ini menjadikan perlunya pemeriksaan medis secara detail untuk
mengetahui faktor risiko yang paling mungkin dialami oleh penderita. Untuk itu,
lakukanlah pemeriksaan medis ketika sudah mengalami gejala atau sudah menyadari
adanya faktor risiko tersebut.
Sumber
Artikel:
hellosehat.com
www.honestdocs.id
Tidak ada komentar: