Papua Harusnya Punya Museum Koteka

Koteka, baju tradisi tradisionil Papua terancam punah. Karena itu, harusnya Papua membangun satu museum untuk menaruh serta melestarikan koteka.



Koteka adalah baju tradisionil jadi pembungkus alat kelamin pria. Koteka terbuat dari buah labu yang memiliki bentuk panjang. Isi buahnya dibuang lalu kulitnya dibakar sampai kering, hingga berwarna cokelat kehitaman.

Koteka dipakai oleh beberapa orang Papua yang tinggal di daerah pegunungan. Tetapi sayang, sekarang dipercaya koteka terancam punah.

"Jumlahnya pengguna koteka di Papua makin alami penurunan. Benar-benar alami penurunan jauh," tutur periset Balai Arkeologi Papua.

"Koteka telah jadi jati diri warga pegunungan tengah Papua. Koteka ini benar-benar istimewa serta ciri khas, hanya karena ada di Papua saja, koteka tidak bisa didapati di Papua Nugini (PNG). Pegunungan tengah Papua ada banyak suku yang semasing mempunyai koteka yang ciri khas," lanjut Hari menerangkan.

Celakanya , beberapa orang Papua lebih generasi mudanya yang justru tidak tahu koteka. Walau sebenarnya bagaimanapun, koteka ialah warisan leluhur serta telah jadi budaya dari Papua.

Oleh karenanya, Hari menyarankan pembangunan Museum Koteka di Papua. Pemerintah propinsi serta dinas pariwisata dapat bekerja bersama untuk mewujudkannya. Nanti, museum itu berisi beberapa jenis info mengenai koteka.

"Telah sepantasnya lokasi Pegunungan Tengah Papua mempunyai Museum Koteka. Museum Koteka ini nanti dapat tampilkan bermacam-macam koteka ciri khas suku-suku Pegunungan Tengah," terangnya.

Tahukah kamu, nyatanya beda suku di Pegunungan Tengah karena itu beda kotekanya. Ada yang dari labu air, sampai dari paruh burung rangkong.

"Ide museumnya dapat dibikin jadi living museum, yakni ada pertunjukan budaya berkoteka di museum ini serta di halaman seputar ditanami labu air jadi bahan koteka," tutur Hari.

"Kelak dapat juga ada workshop pengerjaan koteka serta galeri ekonomi kreatif yang jual produk kreasi koteka," tutupnya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.