Beda Investasi di Properti dengan Pasar Modal
Memilih instrument yang tepat untuk investasi memang membingungkan. Apalagi bagi mereka yang baru mau memulai untuk berinvestasi.
Direktur Pengelolaan Investasi OJK, Sujanto, menjelaskan, ada berbagai instrumen yang bisa dipilih untuk menginvestasikan uangnya. Mulai dari investasi di sektor properti, saham, atau sekadar reksa dana.
Instrumen-instrumen tersebut tentu memiliki kelebihan serta kekurangnnya masing-masing.
"Memang investasi itu banyak sekali, ada investasi rumah, properti, di pasar modal, dan lainnya. Tapi dalam investasi kita juga mempertimbangkan berapa likuiditas, berapa balik modal, dan bagaimana risikonya," kata Sujanto dalam acara Financial Clinic with OJK 'Menjadi Investor Andal di Pasar Modal Indonesia' di The Ice Palace Lotte Shopping Avenue, Jakarta, Senin (27/11/2017).
Investasi di sektor properti, kata Sujanto, memang dinilai cukup menguntungkan. Selain itu investasi di sektor tersebut memiliki risiko yang rendah dibanding investasi di sektor lainnya.
Namun, diperlukan modal yang tinggi untuk bisa berinvestasi di sektor properti.
"Memang investasi di properti itu keuntungannya tinggi, dan kerugiannya atau risikonya sedikit. Tapi uang yang dibutuhkan untuk masuk investasi di properti juga tinggi," katanya.
"Lihat saja rumah harganya sekarang miliaran," sambung dia.
Bila tak memiliki modal yang cukup untuk berinvestasi di sektor tersebut, maka berinvestasi di pasar modal bisa menjadi pilihan. Sebab, investasi di pasar modal tak membutuhkan banyak modal. Selain itu, reksa dana juga bisa menjadi pilihan yang tepat bagi orang yang baru memulai berinvestasi.
"Kalau kita tidak punya modal untuk di properti, jadi pasar modal masuk ke situ pilihannya. Investasi di saham reksa dana juga bisa dilakukan bagi pemula," katanya
Direktur Pengelolaan Investasi OJK, Sujanto, menjelaskan, ada berbagai instrumen yang bisa dipilih untuk menginvestasikan uangnya. Mulai dari investasi di sektor properti, saham, atau sekadar reksa dana.
Instrumen-instrumen tersebut tentu memiliki kelebihan serta kekurangnnya masing-masing.
Investasi di sektor properti, kata Sujanto, memang dinilai cukup menguntungkan. Selain itu investasi di sektor tersebut memiliki risiko yang rendah dibanding investasi di sektor lainnya.
Namun, diperlukan modal yang tinggi untuk bisa berinvestasi di sektor properti.
"Memang investasi di properti itu keuntungannya tinggi, dan kerugiannya atau risikonya sedikit. Tapi uang yang dibutuhkan untuk masuk investasi di properti juga tinggi," katanya.
"Lihat saja rumah harganya sekarang miliaran," sambung dia.
Bila tak memiliki modal yang cukup untuk berinvestasi di sektor tersebut, maka berinvestasi di pasar modal bisa menjadi pilihan. Sebab, investasi di pasar modal tak membutuhkan banyak modal. Selain itu, reksa dana juga bisa menjadi pilihan yang tepat bagi orang yang baru memulai berinvestasi.
"Kalau kita tidak punya modal untuk di properti, jadi pasar modal masuk ke situ pilihannya. Investasi di saham reksa dana juga bisa dilakukan bagi pemula," katanya
Tidak ada komentar: